افريتماالاسلام: Catatan terakhirku

Sabtu, 04 Februari 2012

Catatan terakhirku

Yang namanya catatan terakhir pasti gak ad lagi catatan setelah ini.
Di sini ku kan mnuliskan semua yang ada dalam hatiku, agar semua orang yang baca tau gmana rasanya kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup.
Bermula dari sekolah, ku bertemu dg seseorang yang namanya Ayu (bukan nama asli).Mnurutku Ayu itu cantik, baik, shalehah lagi.Ku bermaksud tuk menjadikannya istriku nantinya. Hari ke hari ku trus mncoba tuk mendekatinya yang akhirnya ku dapatkan sebagai seseorang yag dapat mnerimaku apa adanya.secara formalnya hari itu Senin, 08 November 2010. Kurang lebih slama 7 bulan kami bersama, melewati hari-hari penuh dg rasa cinta dan sayang yang kami bangun. Namun itu harus berakhir dg cerita sedih.Orang tuanya tidak dapat mnerimaku dikarnakan aku yang baru saja tamat SMA. Mereka menjodohkan Ayu dg orang yang juga masih termasuk keluarganya.Coba bayangkan gmana rasanya mendengar berita seperti itu disaat kondisi jiwa kita yang sangat goyang diterpa badai masalah.
Meskipun kami masih saling mencintai, Ayu juga sebenarnya keberatan untuk di jodohkan, namun Ayu tidak bisa mnolak petunangan yang sudah dipersiapkan. Meskipun status Ayu sudah jadi tunangan orang, tapi kami masih saling komunikasi selayaknya pacaran. Suatu malam, kurang lebih jam 22:15, aku ditelpon seseorang.
Aku :”hallo, siapa??”
Telp : “ini Pratama (bukan nama asli) ka??”
aku : “o..iya,ada apa?”
Telp :”ini mamanya ayu, ke rumahlah kalau mau ketemu, ini ad papanya, mamanya ada.Ke rumahlah…”.(putus)
Alangkah kagetnya aku, ku bermaksud untuk memenuhi panggilan itu.Pada saat aku ditelpon itu posisiku lagi di jalan, jd telpon berikutnya gak bisa ku angkat. Sesampainya di rumah, HP ku berdering lagi.Sekarang yang bicara bukan lagi mamanya melainkan papanya. Inti pembicaraan sama, beliau mengundangku tuk datang ke rumahnya waktu itu juga. Tentu saja ku bermaksud tuk hadir, namun tiba-tiba HP ku berdering lagi.Sekarang yang bicara seseorang laki-laki yang dari nada bicaranya penuh dg emosi, juga pembicaraannya sama.Aku tau yang bicara itu adalah tunangannya, meskipun sebelumnya aku gak tau klo tunangannya juga ikut ke Kota. Mengetahui tunangannya ada di situ, aku jadi membatalkan niat tuk hadir, mengapa??? apakah aku takut?? Jawabannya gak sama sekali.Hal yang sangat disayangkan adalah mengapa mereka memanggilku di saat cincin itu sudah ada di jarinya???? Dari dulu aku menunggu bertemu orang tua Ayu, ku inigin menyelesaikan masalah ini secara baik-baik, tapi mengapa baru sekarang??? di saat seseorang sudah memilikinya. Aku hanya ingin menyelesaikan ini dg orang tuanya, bukan dg tunangan Ayu.Itulah alasanku mengapa malam itu ku tak hadir.
Aku benar-benar minta maaf kpada kedua orang tua Ayu. Hari ini ku merasakn penyesalan yang sangat-sangat menyakitkan, hingga ku memutskan tuk mengakhiri hidupku. Untuk Ayu, aku minta maaf.Mungkin mereka menginginkanku tuk pergi selamanya dari hidupmu.Ku memutuskan beginilah caranya agar kamu tidak mersakan sakit yang sangat pedih. Kita tidak akan bertemu untuk selamanya, karena ku kan mengakhiri hidupku. Untuk teman-temanku, aku minta maaf kpada kalian semua.Aku sayang kalian semua, tapi ku harus benar-benar pergi. Untuk orang tuaku, maafkan aku.Bukan ku mrngabaikan harapan kalian, ku telah mencintai seseorang yang ku tak bisa memilikinya.Ku putuskan hidupku berakhir dg kisah sedih tentang aku dan Ayu.
Selamat tinggal semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar anda